• Sabtu, 23 September 2023

Kenaikan Harga Kedelai Picu Wacana Produsen Tempe dan Tahu Mogok Produksi, Prima : Pemerintah Gagal

- Rabu, 16 Februari 2022 | 00:33 WIB
Wakil Ketua Umum Prima, Alif Kamal nilai pemerintah gagal mengendalikan harga kebutuhan pokok yang dikonsumsi msyarakat sehari-hari.  (Mirkas/kiatindonesia.com)
Wakil Ketua Umum Prima, Alif Kamal nilai pemerintah gagal mengendalikan harga kebutuhan pokok yang dikonsumsi msyarakat sehari-hari. (Mirkas/kiatindonesia.com)

 

KIAT INDONESIA - DPP Partai Rakyat Adil Makmur (Prima) pemerintah dalam hal ini Kementerian Perdagangan telah gagal mengendalikan harga kebutuhan pokok yang dikonsumsi msyarakat sehari-hari.

Hal itu diungkapkan Wakil Ketua Umum Prima, Alif Kamal, menyikapi wacana produsen tahu dan tempe berencana melakukan mogok produksi, pasa 21 hingga 23 Februari 2022.

Mogok produksi yang akan dilakukan di sebagian besar daerah-daerah di pulau Jawa itu dipicu lonjakan kenaikan harga kedelai yang menjadi bahan baku utama tahu dan tempe.

Baca Juga: Soroti Kekerasan Aparat di Parigi, IPW: Saatnya Kapolri Evaluasi Pelaksanaan Polri Presisi

Baca Juga: Puluhan Pegawai UPTD Kemenkumham Sultra Terpapar Covid-19 

Hal ini berakibat pada meningkatnya biaya produksi. Parahnya, polemik harga minyak goreng belum selesai, kini tahu tempe juga berpotensi naik.

Untuk informasi, komoditas kedelai mengalami kenaikan di pasaran. Awalnya harga komoditas ini hanya Rp9 ribu. Tapi, sejak Desember 2021 hingga awal Februari 2022 harganya mencapai Rp11 ribu.

“Minyak goreng, tahu dan tempe adalah kebutuhan sehari-hari yang dikonsumsi oleh masyarakat, kalau ngatur ini saja tidak beres, bagaimana mau bangun Ibukota Negara (IKN)," ujarnya, Selasa 15 Februari 2022.

Baca Juga: Jenazah Pria Paruh Baya Ditemukan Dalam Kondisi Membusuk di Rumahnya

Baca Juga: Polisi Ringkus Kurir Narkoba dan Puluhan Gram Sabu 

Dia juga menbahlan, harga komoditas kedelai sendiri diperkirakan akan mengalami kenaikan hingga Mei 2022 mendatang. Penyebab kenaikan harga komoditas ini karena produksi dan pasokan dunia berkurang.

Masalahnya, produksi tahu dan tempe Indonesia 80 persen bahan bakunya menggunakan kedelai impor.

Untuk memproduksi tahu dan tempe, produsen membutuhan bahan kedelai sekira tiga juta ton per tahun. Hanya saja, ketersediaan pasokan kedelai lokal hanya mencapai 20 persen kebutuhan tersebut.

Halaman:

Editor: Mirkas

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Diusung Maju Cagub DKI 2024, Begini Penjelasan Risma

Senin, 16 Januari 2023 | 13:47 WIB

Partai PSI Bakal Pincang di Pemilu 2024?

Sabtu, 17 Desember 2022 | 20:10 WIB

Spesial HUT PDIP Usung Ganjar Pranowo di Pilpres 2024?

Selasa, 15 November 2022 | 18:05 WIB
X